Panitia Nasional Test Kompetensi Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)
optimistis pihaknya mampu mengumumkan hasil ujian tulis pada 17
September 2012 mendatang. Seluruh lembar jawaban ujian telah diterima
dan masuk ke Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk
diolah.
"Hingga saat ini masih on schedule, dan tidak ada kendala
yang berarti," ujar Deputi SDM Aparatur Kementerian PAN-RB Ramli E
Naibaho dalam penjelasannya seperti dikutip detikFinance, Kamis (13/9/2012).
Lebih
lanjut Ramli mengatakan pada 10 September lalu, jumlah Lembar Jawaban
Komputer (LJK) yang sudah diterima panitia sebanyak 89.597 lembar, dari
18 Kementerian/Lembaga dan 21 pemerintah daerah. Sedangkan dua K/L
lainnya, yakni Kemendikbud dan Setjen Mahkamah Agung menyerahkannya
Rabu, (12/09/2012) sehingga semuanya sudah masuk ke BPPT untuk diolah.
Ramli
juga mengungkapkan, pengumuman akan dimuat di website Kementerian PAN
dan RB (www.menpan.go.id). Pengumuman itu berisi hasil ujian seluruh
peserta TKD, termasuk nilainya.
"Selain itu juga akan diumumkan
passing grade, sehingga peserta ujian dapat mengetahui alasannya, kenapa
dia tidak lulus test. Jadi semuanya transparan dan akuntabel, tidak
perlu ada yang ditutup-tutupi,” ujarnya.
Hasil ujian itu
diserahkan juga kepada pejabat pembina kepegawaian (PPK) masing-masing
instansi penyelenggara TKD. Bisa jadi, jumlah yang lulus TKD lebih
banyak dibanding jumlah formasi masing-masing instansi, karena ada
beberapa instansi yang masih akan melaksanakan test kompetensi bidang.
"Misalnya
untuk guru, masih akan dilakukan test kompetensi bidang pada tanggal 27
September mendatang," ujar Asdep SDM Nurhayati.
Hal serupa juga
akan dilakukan sejumlah kementerian, seperti Kementerian Luar Negeri,
Kementerian Keuangan dan lain-lain. Untuk Kementerian Keuangan misalnya,
peserta TKD yang lulus sekitar 3 kali jumlah formasi.
Nurhayati
menambahkan, jumlah peserta TKD yang berlangsung serentak tanggal 8
September 2012 lalu, tidak sebanyak jumlah pelamar yang hampir mencapai
200 ribu.
"Sekitar 30 persen pelamar yang dipanggil untuk
mengikuti test tidak hadir. Mungkin mereka melamar dan dipanggil di
beberapa kementerian, dan hanya memilih salah satunya," tambahnya.
Ramli
juga mengatakan, proses penerimaan LJK sampai pengolahan lembar jawaban
yang dilakukan di gedung BPPT sangat ketat. Hanya petugas yang boleh
masuk, dan harus mengisi daftar, jam berapa masuk, menggunakan ID card
khusus panitia, dan kalau keluar juga harus menuliskan jam keluarnya.
Di
dalam ruangan, pihak BPPT juga sudah pasang pengamanan, sehingga semua
alat komunikasi tidak dapat beroperasi, tidak dapat menerima atau
mengirim SMS. Akses internet juga diputus, semuanya jump.
"Saya juga harus mendaftar, setiap masuk atau keluar. Jadi sangat ketat, untuk menjaga keamanan dan kerahasiaan," ujar Ramli.
Dalam
prosesnya, petugas yang mengirimkan LJK diverifikasi secara teliti,
dengan mencocokkan lembar jawaban, daftar hadir, nomor ujian dan
data-data lain. Di sini harus clear, dan kalau ada lembar jawaban tidak
ada tanda tangan di daftar hadir, langsung dicoret dan tidak lulus.
Proses selanjutnya, pemindaian, scanning, dan terakhir validasi ulang.
"Setiap tahapan harus ada berita acaranya," tambah Nurhayati.
Sumber : detik.com
Post a comment